Banyak orang yang mengajukan pertanyaan, “apakah gerakan gAMERIKA merobohkan NKRI itu sebuah
tindak subversif?”
Tentu saja hal ini BUKAN subversif. Dasarnya bisa
kita ambil dari falsafah demokrasi bahwa “kedaulatan berada di tangan rakyat[1]”,
maka berarti semua yang berhubungan dengan kebijakan negara ditentukan oleh
kehendak rakyat. Keputusan rakyat adalah hukum tertinggi, seperti pada jaman
dahulu waktu era republik Yunani kuno, dimana keputusan rakyat diambil dengan
cara REFERENDUM, yaitu meminta pendapat dari seluruh rakyat. Jadi demokrasi
pada prinsipnya adalah referendum.
Semakin besarnya jumlah penduduk, membuat setiap
keputusan dengan cara referendum menjadi sulit, karena itu lahirlah
lembaga-lembaga perwakilan seperti DPR dan MPR. Namun dalam perjalanannya,
seperti juga di NKRI, telah terjadi penyelewengan oleh penguasa dimana
lembaga-lembaga wakil rakyat dibuat lebih dominan dibanding rakyatnya sendiri.
Penyelewengan tersebut dilakukan melalui pembuatan perundang-undangan yang
tidak menyertakan konsep referendum.
Salah satu kelemahan utama UUD 1945 adalah
kurangnya keberpihakan konstitusi ini pada rakyat, karena tidak adanya pasal
yang membahas tentang referendum. Oleh karena itu, sudah saatnya UUD 1945
dibuat untuk lebih pro rakyat dengan adanya amandemen untuk menambahkan pasal
atau ayat tentang referendum.
Padahal, dengan majunya teknologi komunikasi dan
transformasi, penyelenggaraan referendum bisa dengan mudah dilakukan.
Sebagaimana dengan pilpres, itu bisa dikatakan sebagai “referendum untuk
memilih presiden”. Nah anehnya di NKRI, kenapa referendum untuk memilih
presiden menjadi hal biasa, tetapi referendum yang lebih mendasar lagi, yaitu
untuk memilih “bentuk negara” belum dilakukan. Apalagi selama ini (dari sejak
proklamasi kemerdekaan 1945), rakyat Nusantara belum pernah diberikan
kesempatan untuk memilih bentuk negara, karena bentuk negara kesatuan (NKRI)
itu dibuat dan diterapkan oleh kehendak PPKI, bukan atas kehendak rakyat.
Untuk mengembalikan hak-hak rakyat Nusantara, maka
gAMERIKA bercita-cita mengadakan referendum bagi penentuan bentuk negara dengan
2 opsi, yaitu: “tetap menjadi NKRI atau bergabung dengan AS”. Jadi bila ada
yang menuduh gAMERIKA itu subversif, maka itu tuduhan yang tidak benar.
Sebaliknya, bisa dipastikan bahwa si penuduh itu adalah musuh rakyat karena
anti demokrasi dan anti referendum.
Kata subversif juga sering dimanfaatkan oleh
penguasa (yang tidak dibatasi masa jabatannya) untuk melanggengkan kekuasaan.
Semua kelompok atau perseorangan yang dicurigai bisa merongrong kekuasaannya
akan dicap subversif. Tapi itu tak perlu dikhawatirkan, karena hal itu hanya
terjadi waktu Orde Lama dan Orde Baru, pada Orde Reformasi presiden dibatasi
untuk menjabat maksimal dalam 2 periode.
Selain itu, cita-cita gAMERIKA bukanlah untuk
meraih kekuasaan, jadi tidak ada dalam kamus perjuangan gAMERIKA keinginan
untuk melengserkan presiden, gAMERIKA bukan gerakan untuk impeachment presiden, gAMERIKA tidak bermaksud untuk melakukan
kudeta, cita-cita gAMERIKA hanya satu, yaitu referendum.
Ya kamu tergolong SUBVERSI, karena
BalasHapusmenyebarkan rasa permusuhan atau menimbulkan permusuhan, perpecahan,
pertentangan, kekacauan, kegoncangan atau kegelisahan diantara kalangan
penduduk atau masyarakat yang bersifat luas atau diantara Negara Republik
Indonesia dengan sesuatu Negara sahabat, atau menganggu, menghambat atau
mengacaukan bagi industri, produksi, distribtisi, perdagangan, koperasi atau
pengangkutan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, atau berdasarkan
keputusan Pemerintah, atau yang mempunyai pengaruh luas terhadap hajat hidup
rakyat
Bung Gambreet, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga orang bebas untuk menyatakan pendapat. Dan tuntutan referendum (dari kelompok gAMERIKA) itu justru memberikan rakyat hak politik untuk memilih bentuk negara..... Apabila ada yang merasa hal ini sebagai penyebaran rasa permusuhan, maka orang tersebut tidak punya mental demokratis.
Hapusbeginilah orang kalau sudah americamaniac selalu yang ditonjolkan kata demokrasi....atau orang ini pingin ke amrik tapi ga kesampaian jadinya amriknya yang ditarik ke sini.....huaduh......caffe deh !
HapusMasalahnya apa semua rakyat setuju dengan pendapat anda ?
BalasHapusya,,, semua orang bebas, dalam artian..kita harus kembali ke asal. demokrasi kita bukan demokrasi liberal kawan. demokrasi kita adalah demokrasi yang beradab berasaskan Pancasila. Mungkin kalau anda menentang kata-kata saya ini saya bisa golongkan anda extremist atau mungkin golongan kiri.
BalasHapusAnda yang berkata referendum kah? gabung amerika kah? mungkin anda tidak pernah merasakan perjuangan. Ya, saya katakan karena anda sudah hidup di Zaman modern.
Apakah kita ingin mengingkari perjuangan para leluhur kita dalam mendirikan NKRI, ratusan, ribuan bahkan mungkin jutaan nyawa melayang, darah mereka telah membasahi bumi pertiwi.
Jika anda katakan bosan atau dongkol atau muak dengan kondisi yang sekarang, terus terang saya juga dongkol. Tetapi bukan dengan cara yang demikian, gabung ini lah gabung itu lah, pisah saja bentuk negara sendiri...
saya katakan, hal itu tidak akan menyelesaikan masalah, yang ada justru memperumit masalah.
jangalah demokrasi anda selewengkan menjadi "DEMOCRAZY"
cobalah berpikir waras, "TUHAN TIDAK AKAN MEMBERIKAN COBAAN TERHADAP DIRIMU JIKA TUHAN ANGGAP KAMU TIDAK BISA MENNGATASINYA".
Sebagai bangsa yang beragama, bermoral, apakah anda kalah dengan siksaan duniawi seperti ini yang sebenarnya juga buatan dari "ILLUMINATI AMERIKA" itu sendiri.
Ya, jika anda berkata "yuk gabung amerika aja". itu yang mereka harapkan, dan mereka akan semakin menguras seluruh harta kekayaan bumi pertiwi ini. Jangan percaya kepada sang "ANTICHRIST/DAJJAL" atau apapun namanya. Jika anda tahu isi dalamnya amerika, anda tidak akan mau menjadi bagiannya.....
===sesungguhnya jika ia menawarkan air maka itu sesungguhnya api dan jika dia menawarkan api maka itu sesungguhnya air, maka janganlah tergoda dengan nikmat duniawi yang ia janjikan karena itu sesungguhnya laknat bagimu======
SALAM